Jumat, 08 April 2016

Pulau Berhala

Nama: Franesca Nathania
NPM: 15430001
Sistem Politik Indonesia

PULAU BERHALA
Pulau Berhala adalah sebuah pulau yang ada di Indonesia Sumatera Utara, tepatnya di kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Pulau ini adalah pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, Pulau ini menyimpan berbagai jenis terumbu karang dalam radius 200 m dari bibir pantai yang tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies. Berhala memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih..
Secara geografis, Pulau Berhala berada di Selat Malaka yang berjarak lebih kurang 21 Mil laut dari pantai Timur Sumatera pada 3º 46‘ 38” LU dam 99° 3003” BT. Di sebelah barat pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Semenanjung Malaysia. Walaupun demikian, jarak dari Pulau Berhala ke Semenanjung Malaysia cukup jauh lebih kurang 100 Mil laut. Dengan perbedaan perbandingan jarak yang cukup besar tersebut sebenarnya Pulau Berhala masih jauh dari kemungkinan intervensi nelayan Malaysia masuk ke perairan Pulau Berhala.
Pulau Berhala memiliki luas 44,75 Ha dan dikelilingi hamparan terurnbu karang. Pulau ini merupakan lokasi titik dasa/base point (TD) no. 184 dan titik referensi (TR) no. 124 serta terdapat sarana bantu navigasi berupa suar (C 19s192m30M). Pulau ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Pulau ini diapit oleh 2 pulau kecil lainnya yaitu Pulau Sokong Seimbang di sebelah Barat dan Pulau Sokong Nenek di sebelah Timurmemiliki potensi sumber daya terumbu karang ikan hias dan ikan konsumsi.
Pulau Berhala memiliki topografi berombak dengan ketinggian relatif sedang, sebagian landai dengan kemiringan 2-8% dan sebagian kecil bertopografi datar. Pulau seluas + 4 km2  ini memiliki topografi bergunung dengan hutan lebat dan pantainya putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur.
a. Potensi Perikanan
Perairan sekitar Pulau Berhala kaya akan jenis ikan permukaan dan dasar. Hal ini terlihat dari berlimpahnya berbagai jenis ikan potensial di sekeliling dibandingkan di kawasan Selat Malaka, misal ikan kembung, cakalang, kerapu, kakap, dan teri. Perairan juga cocok untuk kegiatan memancing dan penangkapan ikan seperti yang telah dilakukan oleh nelayan sekarang ini. Di perairan ini nelayan membuat keramba yang berfungsi untuk menampung ikan hasil tangkapan nelayan sebelum dijual agar ikannya tidak mati yang dapat menurunkan harga jual.
b.Potensi Jasa Lingkungan
Pulau Berhala memiliki pemandangan pantai yang sangat indah. Air lautnya biru dan jernih, hamparan pasir putih yang membentang di sekeliling pulau dan batu-batu besar yang masih alami merupakan pemandangan yang indah untuk dinikmati. Sumur yang digali hanya sekitar 10-15 m dan bibir pantai dengan air yang bening dan tawar, dan tidak berbau.
. Saat ini sudah terdapat fasilitas berupa resort, pemancingan, wahana untuk permainan laut, maupun hotel untuk para wisatawan yang berkunjung ke sana.
 
c. Potensi Terumbu  Karang dan Vegetasi lainnya.
Kekayaan alam lainnya yang dimiliki Pulau - pulau ini adalah keindahan terumbu karang bawah laut, hampir seluruh perairannya ditutupi oleh terumbu karang dengan kondisi relatif baik. Terumbu karang yang terletak disekeliling Pulau Berhala, Pulau Sokong Nenek dan pulau Sokong seimbang kurang lebih sepanjang 2.949,3 m. Hidup pada kedalaman 5-10 m dengan lebar sekitar 20-25 m dari pinggir pantai.
Pulau Berhala diambil dari nama seorang bangsawan Turki yang diperkirakan menginjakkan kaki pertama kali di pulau ini.Ia adalah Ahkmad Barus II yang dikenal juga sebagai Paduka Berhalo. Menurut catatan sejarah pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Propinsi Jambi yang ditempelkan di jalan menuju pemakaman, ia adalah putra seorang raja Turki.
Perjalanan Paduka Berhala ketika itu diduga hendak menyiarkan Islam, tetapi ia justru terdampar di pulau tersebut. Ia pun akhirnya menikahi seorang ratu kerajaan di Jambi bernama Putri Salaro Pinang Masak.Keduanya pun memimpin kerajaan Melayu II hingga turun-temurun. Keturunan dari kedua dikenal oleh masyarakat Jambi dengan gelar Orang Kayo Pingal, Orang Kayo Kadataran, Orang Kayo Hitam, dan Orang Kayo Gemuk.
Keturunan yang cukup terkenal adalah Orang Kayo Hitam dengan keris Siginjei-nya yang menjadi raja Jambi pada generasi itu. Sejarah ini tercatat dalam buku Sejarah Nasional Indonesia III terbitan Balai Pustaka.
 
 Pulau ini sebelumnya menjadi sengketa antara Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Jambi. Provinsi Kepulauan Riau merasa pulau yang memiliki panorama pantai pasir putih ini adalah miliknya. Namun, Provinsi Jambi mengaku memiliki pulau ini berdasarkan UU Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Permohonan ini diajukan tiga kepala daerah yakni Bupati Lingga, Daria; Camat Singkep, Kabupaten Lingga, Kisanjaya; dan Kepala Desa Berhala, Saref. Mereka merasa hak konstitusionalnya dirugikan dengan berlakunya UU Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau khususnya Pasal 3. Mereka menilai berlakunya pasal tersebut bertentangan dengan Pasal 18 dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.
Pada Pasal 3 UU tersebut menyatakan, Provinsi Kepulauan Riau berasal dari sebagian wilayah Provinsi Riau yang terdiri atas: Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang. 
Kabupaten Kepulauan Riau dalam undang-undang ini, tidak termasuk Pulau Berhala, karena Pulau Berhala termasuk di dalam wilayah administratif Provinsi Jambi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi".
Mahkamah pun mempertimbangkan, dalam menentukan posisi Pulau Berhala, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan peraturan tentang wilayah administrasi Pulau Berhala, tanggal 29 September 2011. Dalam Pasal 3 menyatakan, "Pulau Berhala masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi".
Melihat sifat yang sangat penting dan segera dilakukan untuk membenahi pulau-pulau terluar diupayakan kebijakan.Untuk pengamanan pulau-pulau terluar, saat ini TNI AL sudah membuat pola pengamanan berupa penempatan kapal dan pasukan setingkat peleton untuk melakukan patroli secara rutin. Saat ini, sudah enam pulau terluar yang terdistribusi pola pengamanan tersebut. Pengamanan laut Indonesia secara ideal membutuhkan 275 kapal berbagai jenis untuk kawasan barat, timur, dan tengah. Saat ini, baru tersedia 114 kapal. Selain melakukan patroli perlu penempatan pasukan marinir di pulau-pulau terluar. Hal ini dilakukan jika pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni seperti hanya berupa pulau karang.Sudah waktunya pemerintah harus menerapkan program transmigrasi yang mengarahkan perpindahan penduduk ke pulau-pulau terluar dengan orientasi pengembangan usaha perikanan. Hal ini sangat penting untuk menghindari occupation dari Negara lain dan dalam upaya untuk menumbuhkan pusat-pusat perekonomian baru.
Pulau Berhala merupakan pulau terluar dan berbatasan dengan Malaysia yang luasnya 44,75 Ha dan dikelilingi hamparan terumbu karang.  Di pulau ini terdapat Titik Dasar  (TD) no. 184 dan Titik Referensi (TR) no. 184 yang terdaftar dalam PP no. 38 Tahun 2002. Letaknya yang terpencil mengakibatkan pulau ini terbuka dari berbagai peluang maupun ancaman dari negara tetangga. Ancaman yang serius adalah kemungkinan terjadinya effective occupation oleh negara tetangga dan eksploitasi sumber daya perikanan oleh nelayan asing. Ancaman yang sudah terjadi saat ini adalah, Malaysia mengklaim batas negaranya berdasarkan landas continent, sehingga dasar lautnya mendekati Pulau Berhala, sementara Indonesia mengklaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) equal distance sebagai batas negaranya, yang berarti perairan Selat Malaka terbagi dua untuk Indonesia dan Malaysia. Nelayan Indonesia yang berada di perairan over lapping ini, pada Tahun 2001 ditembak oleh kapal patroli Malaysia. Selain itu kondisi pulau yang berada di Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran internasional, menyebabkan pulau ini cenderung rawan terhadap berbagai kemungkinan terjadinya kerusakan alam.
Selain itu permasalahan lainnya yang dihadapi Pulau Berhala, akibat dari pertambahan  jumlah penduduk, perluasan pemukiman, pariwisata dan transportasi laut serta berbagai intensitas pembanganan yang lain, maka wilayah pulau-pulau kecil (khususnya Pulau Berhala) tersebut menghadapi permasalahan serius berupa tekanan lingkungan yang tinggi akibat over-eksploitasi sumber daya alam, penangkapan ikan,tidak ramah lingkungan, pencemaran, sedimentasi, degradasi fisik habitat, abrasi pantai, bencana alam, dan konflik penggunaan ruang, serta konversi kawasan lindung  menjadi peruntukan pembangunan lainnya. Hal ini jelas akan mengancam kapasitas keberlanjutan dari banyak ekosistem Pulau Berhala, sehingga mengakibatkan pembangunan yang merusak (unsustainable development pattern).
Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka dapat berakibat serius pada rusaknya habitat ikan dan berbagai biota perairan lainnya, menipisnya sumber daya alam dan merosotnya kualitas lingkungan pulau-pulau kecil. Dengan melihat karakteristik, potensi sumber daya alam dan berbagai permasalahan yang ada di wilayah Pulau Berhala, maka tindakan langkah konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam hayati, mempertahankan daya dukung dan kelestarian lingkungan Pulau Berhala perlu dilakukan agar pembangunan berwawasan lingkungan dapat terwujud dengan  baik.
Ancaman eksternal kemungkinannya juga akan sangat besar,bisa jadi perang. Hal ini dikarenakan letak pulau Berhala yang sangat strategis dan memiliki banyak sekali potensi yang bisa terus dikembangkan.

Sumber Referensi


27 komentar:

  1. Wahh bagus banget ini infonyaaa

    BalasHapus
  2. Wahh bagus banget ini infonyaaa

    BalasHapus
  3. Sengketa yg terjadi bukan dengan luar negri melainkan antar wilayah di negara sendiri. Kok bisa ya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. @M.Mifthakul
      Sebelumnya trimakasih atas pertanyaan anda.
      jadi begini,sengketa mengenai pulau berhala terjadi antara Indonesia dengan Malaysia...krn mnurut undang undang yg sudah ditetapkan pulau berhala masuk wilayah Indonesia..dan berdasarkan letak geografis pulau berhala berada di posisi terluar.Terjadinya perebutan disebabkan krn pulau berhala memiliki banyak sekali potensi..
      Faktor lain adalah kurangnya pengawasan Indonesia terhadap wilayah sendiri,Pemerintah kurang tanggap terhadap wilayahnya terutama pada bagian perbatasan dapat memicu terjadinya sengketa wilayah teritorial..

      Hapus
  4. Nama pulaunya berhala ya.. haha.. tulisan yang bagus... memang cenderung ekosistem di indonesia ini kurang bisa djaga dgan baik.. disengketakan kemudian tidak dirawat... sangat bermanfaat sekali sisca

    BalasHapus
  5. Nama pulaunya berhala ya.. haha.. tulisan yang bagus... memang cenderung ekosistem di indonesia ini kurang bisa djaga dgan baik.. disengketakan kemudian tidak dirawat... sangat bermanfaat sekali sisca

    BalasHapus
  6. sebenarnya Indonesia memiliki potensi yg luar biasa...tapi sayang sekali,jika potensi yg seharusnya bisa kita maksimalkan tetapi justru kurang mendapat perhatian..Dan malah justru negara lain yg melihat potensi yg Indonesia miliki sehingga terjadi sengketa seperti di pulau Berhala salah satunya..
    Kita sebagai generasi muda hendaknya harus lebih tanggap akan hal ini untuk Indonesia yg lebih baik.

    BalasHapus
  7. Saya pernah melihat di berita beberapa tahun lalu, di pulau terluar Indonesia beredar mata uang asing Ringgit. Lalu, apa tindakan pemerintah untuk menghentikan peredaran uang tersebut? Lalu, bagaimana nasionalisme masyarakat di sana terhadap Indonesia? Terimakasih ^^

    BalasHapus
  8. Maaf kak mau tanya, pulau berhala kan sekarang sudah menjadi tempat wisata nah yang ingin saya tanyakan bagaimana peran rakyat atau masyarakat setempat dalam memaksimalkan potensi yang ada dipulau tersebut? Apakah hanya dibebankan kepada pihak pemerintah saja?

    BalasHapus
  9. @Aulia Putri
    Terimakasih untuk pertanyaannya..:)
    Baik saya akan menjawab pertanyaan dari Anda mengenai peredaran mata uang asing yang pernah terjadi di Indonesia.
    Penggunaan mata uang asing di Indonesia sudah sangat jelas menyalahi aturan. Negara harus memiliki sebuah wibawa..apabila penggunaan mata uabg asing ini tidak segera dihentikan ,maka Indonesia akan kehilangan wibawanya..
    Penggunaan mata uang Rupiah itu mutlak di Indonesia..Nah dalam hal ini pemerintah tidak boleh tinggal diam. Pemerintah harus bisa menindak tegas para pelakunya..Namun hal ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah saja,rakyat juga harus berperan dalam hal ini. Masyarakat harus paham bahwa penggunaan mata uang asing hanya boleh dilakukan pada saat transaksi APBN,perdagangan internasional,dan hibah luar negeri.Demikian penjelasan dar saya..semoga bermanfaat..:)

    BalasHapus
  10. @Deamega
    Terimakasih untuk pertanyaannya.
    Baik saya akan menjawab pertanyaan dari anda mengenai peran masyarakat setempat dalam hal memaksimalkan potensi yang ada di pulau Berhala.Masyarakat harus mampu bekerja sama dan mampu mengembangkan pola kerjasama yang tumbuh dari dalam,masyarakat harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk mewujudkannya.Nah..untuk mencapai itu semua tentu saja bukanlah hal yang mudah,maka dari itu pemerintah juga harus berperan dalam hal itu..Pemerintah juga harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kita harus saling bekerja sama untuk membangun seluruh potensi yang ada di Indonesia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimaksih kak penjelasannya, lalu dalam wujud apa peran masyarakat dalam mengembangkan potensi di pulau berhala ? terlebih setelah pulau tersebut sah menjadi milik Indonesia ?

      Hapus
  11. @Deamega
    Melalui program PLBPM telah dilakukan penanaman mangrove, pemasangan terucuk pohon kelapa sebagai penahan abrasi, pengerukan sungai untuk mencegah gangguan terhadap alur pelayaran, serta peningkatan kualitas lingkungan melalui pembangunan sarana MCK, jembatan, betonisasi jalan, bak sampah, sistem penerangan jalan dan perbaikan rumah.Semua ini adalah program dari pemerintah yang mendapat dukungan dari masyarakat setempat.

    BalasHapus
  12. @Deamega
    sedikit tambahan.. program PLBPM adalah Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.

    BalasHapus
  13. terimakasih kak informasinya, jadi nambah wawasan nih bahan referensi :D

    BalasHapus
  14. Nice article, menurut Anda jenis diplomasi apa yg paling cocok utk mengamankan kepentingan nasional indo di P. Berhala?

    BalasHapus
  15. @aida mudjib
    Sebelumnya terimakasih untuk pertanyaannya.
    Menurut saya jenis diplomasi yang paling cocok untuk mengamankan kepentingan nasional Indonesia di pulau Berhala adalah diplomasi kebudayaan melalui tempat pariwisata..Hal ini dikarenakan Pulau Berhala memiliki keindahan yang luar biasa.Pulau Berhala memiliki pemandangan pantai yang sangat indah. Air lautnya biru dan jernih, hamparan pasir putih yang membentang di sekeliling pulau dan batu-batu besar yang masih alami merupakan pemandangan yang indah untuk dinikmati. Dan itu semua akan menarik para wisatawan baik dar dalam negeri maupun luar negeri.Indonesia akan semakin dikenal di kancah Internasional melalui diplomasi ini.Apalagi Pulau Berhala sudah sah menjadi milik Indonesia..hal ini sudah diperkuat dengan Undang-Undang yang sudah ditetapkan.Sekian jawaban dari saya,Terimakasih.

    BalasHapus
  16. Mengapa pulau berhala mengalami sengketa?

    BalasHapus
  17. @Bhorin Tantomo
    pulau Berhala menjadi pulau yang diperebutkan karena letaknya yang strategis,yaitu berada di perbatasan antara Kepulauan Riau dan Jambi..Selain itu pulau Berhala juga memiliki banyak sekali potensi.Mulai dari potensi jasa lingkungan,potensi perikanan,potensi terumbu karang dan vegetasi lainnya..Faktor-faktor itulah yang menyebabkan pulau Berhala diperebutkan.Sekian jawaban dari saya.Terimakasih :)

    BalasHapus
  18. apakah di pulau berhala masih ada potensi yang belum di maksimalkan ? kalo ada coba jelaskan? terima kasih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Bagas Indriyanto
      Sebelumnya terimakasih untuk pertanyaannya.
      Menurut analisa saya yang saya dapatkan dari berbagai sumber,hingga saat ini masih ada potensi yang belum bisa dimaksimalkan di pulau Berhala.Walaupun sudah dilakukan berbagai upaya,tetapi tetap masih ada saja ulah-ulah manusia yang tidak bertanggungjawab sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem.Sebenarnya Pulau Berhala memiliki potensi untuk dijadikan kegiatan wisata pantai,tapi apa jadinya jika masyaratnya sendiri masih ada saja yang memiliki tingkat kesadaran,pemahaman,dan kepedulian yang rendah.Selain itu perkembangan ekowisata bahari perlu penentuan daya dukung kawasan agar kegiatan ekowisata yang dilakukan dapat berlangsung secara terus-menerus dan merumuskan pengelolaan yang tepat dan efektif guna meningkatkan potensi Kawasan Pulau Berhala bagi masyarakat sekitar,pendapatan anggaran daerah, dan juga sebagai sumber devisa bagi Negara.
      Sekian jawaban dari saya.Terimakasih ^^

      Hapus
  19. Lalu bagaimana masyarakat menghadapi permasalahan di lingkungan tempat mereka tinggal tsb,? Dan sampai dimana peran pemerintah utk pembaharuan perlindungan pulau tsb?

    BalasHapus
  20. jadi dipulau itu belum ada penduduknya?

    BalasHapus
  21. pulau berhala yang dimaksud tulisan ini mungkin yang berada di sumatera utara. tepatnya di kabupaten serdang bedagai, kecamatan tanjung beringin. luasnya hanya sekitar 4 km2.
    di jambi juga ada pulau bernama pulau berhala yang pernah menjadi sengketa antara propinsi riau dengan propinsi jambi.
    jadi di dalam tulisan ini sudah membahas 2 pulau yang bernama sama namun letaknya berbeda. mungkin bisa di jelaskan mana yang dimaksud.

    BalasHapus